Oleh: Edo Alfikri
Mahasiswa STEI SEBI
Kejujuran adalah salah satu sifat mulia yang menjadi fondasi dalam kehidupan seorang Muslim. Sifat ini tidak hanya menjadi dasar dalam berinteraksi dengan sesama manusia, tetapi juga merupakan cerminan dari ketaatan dan kecintaan kepada Allah SWT. Salah satu contoh teladan yang luar biasa dalam hal ini adalah kejujuran Ibunda Umar Ibnu Aziz, seorang tokoh penting dalam sejarah Islam.
Ibunda Umar Ibnu Aziz, bernama Laila binti Asim bin Umar bin Al-Khattab, adalah seorang wanita yang dikenal karena kejujurannya yang luar biasa. Ia dibesarkan dalam lingkungan yang sarat dengan nilai-nilai Islam dan akhlak yang luhur. Keluarga Umar bin Al-Khattab, kakek buyutnya, terkenal dengan komitmen mereka terhadap kebenaran dan keadilan. Pendidikan yang diterima Laila dari keluarganya menjadi fondasi kuat bagi perkembangan kepribadiannya.
Kejujuran yang ditanamkan dalam diri Laila terlihat jelas dalam kisah yang sangat terkenal. Suatu hari, ketika Umar bin Abdul Aziz masih kecil, ibunya mendapati seorang pelayan mencoba mencampurkan susu dengan air untuk meningkatkan jumlahnya. Namun, dengan tegas dan tanpa ragu, Laila menegur pelayan tersebut dan menyatakan bahwa meskipun Umar bin Abdul Aziz masih kecil dan mungkin tidak akan menyadari perbuatan itu, Allah SWT senantiasa melihat segala perbuatan manusia. Pesan moral yang disampaikan oleh Laila sangat kuat: kejujuran adalah nilai yang harus dipegang teguh, baik dalam hal kecil maupun besar.
Pelajaran ini tertanam dalam diri Umar bin Abdul Aziz dan menjadi salah satu nilai utama yang ia junjung tinggi selama masa kepemimpinannya sebagai khalifah. Dikenal sebagai seorang pemimpin yang adil dan jujur, Umar bin Abdul Aziz mewarisi sifat kejujuran dari ibunya. Selama masa pemerintahannya, ia berusaha keras untuk menegakkan keadilan dan memberantas segala bentuk korupsi, dengan selalu mengingat ajaran yang ia terima sejak kecil.
Kisah kejujuran Ibunda Umar bin Abdul Aziz memberikan inspirasi besar bagi kita semua. Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh dengan godaan untuk melakukan kecurangan, kejujuran menjadi nilai yang sangat berharga. Sifat ini harus ditanamkan sejak dini dalam pendidikan anak-anak kita, sebagaimana yang dilakukan oleh Laila. Kejujuran bukan hanya tentang berkata benar, tetapi juga tentang konsistensi dalam bertindak sesuai dengan nilai-nilai kebenaran yang kita yakini.
Selain itu, kejujuran memiliki dampak positif yang besar dalam kehidupan bermasyarakat. Seorang individu yang jujur akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain, membangun hubungan yang kuat, dan menciptakan lingkungan yang penuh dengan kedamaian dan keadilan. Kejujuran juga membawa berkah dalam kehidupan pribadi, karena Allah SWT senantiasa memberkati orang-orang yang berpegang teguh pada kebenaran.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada situasi yang menguji kejujuran kita. Meskipun terkadang sulit, kita harus ingat bahwa kejujuran adalah jalan yang diridhai oleh Allah SWT dan akan membawa kita kepada kebaikan. Oleh karena itu, mari kita semua meneladani kejujuran Ibunda Umar bin Abdul Aziz dan berusaha untuk menjadi pribadi yang jujur dalam setiap aspek kehidupan kita.
Leave a Comment