+62 852‑1835‑4571 [email protected]

Sejarah Sekolah

Dalam dekade enampuluhan terasa benar ledakan jumlah siswa yang memasuki jenjang pendidikan SMA. Satu-satunya SMA Negeri di Singaraja yang berdiri tahun 1950 sudah dinyatakan tidak mampu menampung jumlah siswa tersebut. Tahun 1960 pemerintah membuka SMA baru di Denpasar dengan maksud mengurangi arus siswa yang numplek belajar di Singaraja. Namun lima tahun kemudian SMA baru itu sudah dinyatakan tidak mampu menampung seluruh siswa dari belahan Bali Selatan. Maka berdasarkan SK Menteri P dan K No. 96/SK/B/II/65 tanggal 1 Agustus 1965, SMA Negeri Denpasar itu dijadikan dua SMA masing-masing dengan nama SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Denpasar. Kedua SMA itu dinyatakan sudah berjalan sendiri-sendiri terhitung mulai tanggal 1 Agustus 1965.

Mulai tahun pelajaran 1989/1990 SPG Negeri Denpasar dialihfungsikan menjadi SMA Negeri 7 Denpasar. Semenjak menjadi SMA, telah terjadi beberapa kali pergantian kepemimpinan, yaitu:

  • I Gede Putu Soedjana (1989 s.d. 1996)
  • Drs. I Made Putra (1997 s.d. 1998)I G
  • usti Ngurah Tantra, S.Pd. (1998 s.d. 2009)
  • Drs. Ida Bagus Suyasaputra (2009 s.d. sekarang)

Pada tahun pelajaran 1996/1997 SMA Negeri 7 Denpasar (saat itu sudah menjadi SMU Negeri 7 Denpasar) ditunjuk sebagai sekolah plus olahraga dan seni. Maksudnya di samping

Moto Sekolah

Vidyaya Prajnam Prapnumahe “Dengan Ilmu Pengetahuan kita mendapatkan kebijaksanaan”

Kalimat ini diambil dari kitab Bhagawad Gita oleh guru Agama Hindu yaitu Drs. I Made Karang yang diberikan tugas oleh Kepala Sekolah yang saat itu Dra. I Gusti Ayu Suastini dengan pemikiran dasar bahwa “Tidak semua orang pintar selalu bijaksana, sebaliknya orang bijaksana sudah pasti berpengetahuan. Ke depan dengan motto ini peserta didik SMA Negeri 2 Denpasar diharapkan untuk dapat menghayati dan mengamalkannya.

Visi Misi Sekolah

Terwujudnya Insan Berbudi Luhur, Cerdas, Kompetitif, Berlandaskan Tri Hita Karana

  • Menumbuhkan jiwa keteladanan,keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa oleh seluruh komponen sekolah.
  • Memberdayakan tenaga pendidik, kependidikan, dan potensi peserta didik secara optimal yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan.
  • Menumbuhkembangkan  jiwa daya saing peserta didik,tenaga pendidik dan kependidikan yang kompetitif.
  • Mengembangkan nilai-nilai keperamukaan yang dilandasi kekeluargaan serta rasa memiliki.
  • Menanamkan kedisiplinan melalui budaya tertib dan bersih.